Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2012

Akhir Pengasingan

Pada 20 Januari lalu, manajer Roberto Mancini menyatakan peluang bagi Carlos Tevez untuk bermain lagi Manchester City sudah tertutup. Dua bulan kemudian ketika The Citizens kehilangan kendali dalam perebutan juara, Tevez berpeluang dilepas dari pengasingan. Ketika Mancini menutup pintu bagi Tevez, Man.City memimpin tiga angka dari peringkat kedua klasemen sementara Premier League. Mereka pun dilabeli favorit juara. Namun, seiring waktu, The Citizens tersingkir dari Piala Liga dan Liga Europa. Di Premier League, hasil buruk tidak bisa ditahan. Akibatnya, posisi puncak digeser oleh Manchester United. Tak ayal, ide untuk menarik kembali Tevez mendadak terlihat sebagai solusi apik. Kembalinya Tevez disambut baik para punggawa The Citizens. Ketika pertama kali hadir di markas latihan klub di Carrington, defender Micah Richards sangat girang. Richards menyambutnya lalu mengangkatnya ke udara. “Aku selalu menyukai Tevez,” kata Richards sebelum berlaga melawan Sporting Lisbon pada l

Kecanduan Seri

Trofi juara sering dianggap sudah diraih sejak musim ini bergulir. Dengan 11 laga tersisa di Serie A, untuk pertama kalinya sejak musim ini Juventus menjauh dari puncak klasemen. Sejak Awal, I Bianconeri memimpin klasemen. Meski sejumlah pertandingannya ditunda akibat cuaca buruk, secara virtual mereka tetap di puncak. Semua juga menganggap Juventus akan mampu mengatasi Bologna dan Parma pada partai tunda dengan mudah. Tetapi, mendekati hadirnya musim semi ini, pasukan Juventus seperti masih berhibernasi. Pelatih Antonio Conte terancam membuang scudetto yang dimata suporter sudah menjadi target realistis musim ini. Mungkin hal tersebut malah menjadi beban yang menggantung di leher para punggawa I Bianconeri. Mungkin juga justru rekor tak terkalahkan itu yang mengganggu. Tiba-tiba sekarang, bermain dua kali dalam sepekan memforsir fisik Juventus. Efeknya terasa dalam segi hasil. Mereka meraih enam kali seri dalam tujuh laga terakhir. Tiga diantaranya bahkan dilalui tanpa mencet

Cukup 256 Hari

Oleh: Richard Aikman*/Tabloid Soccer/10 Maret 2012 Selasa, 21 Februari, malam di Stadion San Paolo. Andre Villas-Boas berjalan gontai dengan kepala tertunduk usai timnya kalah 1-3 dari tuan rumah, Napoli. Manajer Chelsea itu seolah paham tengah berjalan menuju lorong kematian. Tepat 12 hari setelah pertandingan di San Paolo itu, pintu kematian itu benar-benar terbuka. Usai kekalahan ketujuh yang diderita Chelseaa di Premier League, Villas-Boas dipecat dari kursi manajer. Pemecatan Villas-Boas memang sudah diperkirakan, namun tetap menjadi sebuah kejutan lantaran pada musim ini, Roman Abramovich lebih sabar. Jumlah 40 laga dengan masa kerja 256 hari di klub lain mungkin bisa dikatakan sebentar. Tapi di klub dengan ambisi besar seperti Chelsea, periode itu terbilang cukup lama. Ingat, Jose Mourinho dicopot dari jabatan manajer dan digantikan dengan Avram Grant ketika musim baru berjalan. Begitu juga dengan Luiz Felipe Scolari yang dipecat ketika memasuki Februari. Jadi, bisa

Citra Serie-A Rusak

Oleh: Susi Campanale*/Tabloid Soccer/03 Maret 2012 Laga itu adalah scudetto showdown , pertemuan antara calon kuat peraih juara Serie-A dan rival lama yang bersaing ketat untuk pertama kalinya sejak Calciopoli . Sejatinya sebuah pertandingan apik tercipta. Tapi, sayang, keindahannya dirusak oleh problem klasik di sepak bola Italia. Pentas itu seperti sudah dipersiapkan untuk terciptanya kontroversi. Menjelang laga tersebut, Juventus mengeluh tentang kesalahan wasit yang merugikan. Tidak terhindarkan lagi, pernyataan tersebut memaksa hadirnya “pembayaran” atas keteledoran para pengadil. Tentu semua tidak akan menyangka kejadiannya akan spektakuler. Penyelamatan terhadap sundulan Sulley Ali Muntari dilakukan Gianluigi Buffon sekitar setengah meter di dalam gawangnya. Seperti halnya seluruh penonton di stadion, wasit Paolo Tagliavento mengesahkan. Tapi, ketika melihat hakim garis tidak bereaksi, Tagliavento mengubah keputusannya. Tensi mendidih sejak gol Muntari dianulir. Wakil