Langsung ke konten utama

Citra Serie-A Rusak


Oleh: Susi Campanale*/Tabloid Soccer/03 Maret 2012

Laga itu adalah scudetto showdown, pertemuan antara calon kuat peraih juara Serie-A dan rival lama yang bersaing ketat untuk pertama kalinya sejak Calciopoli. Sejatinya sebuah pertandingan apik tercipta. Tapi, sayang, keindahannya dirusak oleh problem klasik di sepak bola Italia.

Pentas itu seperti sudah dipersiapkan untuk terciptanya kontroversi. Menjelang laga tersebut, Juventus mengeluh tentang kesalahan wasit yang merugikan. Tidak terhindarkan lagi, pernyataan tersebut memaksa hadirnya “pembayaran” atas keteledoran para pengadil.

Tentu semua tidak akan menyangka kejadiannya akan spektakuler. Penyelamatan terhadap sundulan Sulley Ali Muntari dilakukan Gianluigi Buffon sekitar setengah meter di dalam gawangnya. Seperti halnya seluruh penonton di stadion, wasit Paolo Tagliavento mengesahkan. Tapi, ketika melihat hakim garis tidak bereaksi, Tagliavento mengubah keputusannya.

Tensi mendidih sejak gol Muntari dianulir. Wakil Presiden Milan Adriano Galliani turun ke lorong stadion pada jeda laga untuk menghujat wasit dan pelatih Juventus Antonio Conte. Sementara Conte terlibat perang mulut dengan mantan bintang Milan, Zvonimir Boban di televisi. Keributan juga pecah usai pertandingan. Massimo Ambrossini dan Giorgio Chiellini nyaris baku hantam jika tidak dilerai.

Akan tetapi, itu bukan yang terburuk. Usai laga, masing-masing tim berupaya menunjukkan bahwa lawannya terlihat salah. Milan menyerang dengan dianulirnya gol Muntari. Juventus membalas lewat gol Alessandro Matri yang dibatalkan karena offside.

Komplain lain terus bermunculan. I Bianconerri menuding Phillipe Mexes menyikut Marco Borriello dan Muntari menerjang Stephen Lichsteiner dengan brutal. I Rossoneri menanggapinya dengan melepas bukti bahwa Andrea Pirlo menyikut Mark Van Bommel.

Bukannya meredakan, Presiden Silvio Berlusconi ikut menyiram bensin. Dia mengatakan misi klubnya adalah “menjadi lebih kuat terhadap dengki, ketidakberuntungan, dan ketidakadilan.”

Milan dan Juventus sama-sama berlaku buruk. Insiden ini akan merusak citra Serie-A. Lebih mengenaskan, semua belum berakhir. Kedua tim masih akan bertemu pada leg kedua semifinal Coppa Italia. Selain itu, jika persaingan Scudetto terus ketat, gesekan pasti bakal terus terjadi. Sulit dibayangkan betapa buruk efek yang ditimbulkan dari konflik Milan vs Juventus.

Komentar

Postingan populer dari blog ini