Langsung ke konten utama

Akhir Pengasingan




Pada 20 Januari lalu, manajer Roberto Mancini menyatakan peluang bagi Carlos Tevez untuk bermain lagi Manchester City sudah tertutup. Dua bulan kemudian ketika The Citizens kehilangan kendali dalam perebutan juara, Tevez berpeluang dilepas dari pengasingan.

Ketika Mancini menutup pintu bagi Tevez, Man.City memimpin tiga angka dari peringkat kedua klasemen sementara Premier League. Mereka pun dilabeli favorit juara. Namun, seiring waktu, The Citizens tersingkir dari Piala Liga dan Liga Europa. Di Premier League, hasil buruk tidak bisa ditahan. Akibatnya, posisi puncak digeser oleh Manchester United. Tak ayal, ide untuk menarik kembali Tevez mendadak terlihat sebagai solusi apik.

Kembalinya Tevez disambut baik para punggawa The Citizens. Ketika pertama kali hadir di markas latihan klub di Carrington, defender Micah Richards sangat girang. Richards menyambutnya lalu mengangkatnya ke udara.

“Aku selalu menyukai Tevez,” kata Richards sebelum berlaga melawan Sporting Lisbon pada leg kedua babak 16-besar Liga Europa. “Tahun lalu, ada sebuah pertandingan yang dimenanginya sendirian. Dalam laga seperti ini, dia bisa menghadirkan kemenangan 1-0. Semua terpulang ke manajer, tapi aku sangat senang melihatnya lagi.”

Defender Kolo Toure juga mendukung. “Aku akan sangat senang jika dia mencetak gol yang menghadirkan titel juara bagi kami. Bagiku, dia pemain hebat. Masalah bisa hadir, tapi kualitasnya tetap sama. Menyenangkan melihatnya kembali bersama tim. Dia bisa mencetak gol dan dia adalah pemain kuat.”

Semua pihak seperti berkata siapa yang peduli Tevez pergi dan meninggalkan teman-temannya dalam kesulitan? Siapa pula yang peduli dia bermain golf di Buenos Aires ketika rekan-rekannya kalah dalam partai derby di Piala FA? Tidak ada yang sadar bahwa Tevez adalah contoh buruk seorang pemain egois di Premier League. Asalkan dia terus mencetak gol dan menghadirkan gelar juara, kesalahannya bisa dimaafkan.

Tevez sendiri sudah pernah meminta maaf kepada manajer dan rekan satu timnya atas penolakannya untuk melakukan pemanasan pada Liga Champions melawan Bayern Muenchen pada September 2011. Akhirnya dia sadar bahwa tidak ada tim elite Eropa yang mau berjudi dengan membayar gaji besarnya. Tidak ada yang mengambil resiko terhadap temperamennya yang meledak-ledak.

Akan tetapi, sebaliknya banyak yang mengatakan seharusnya Tevez terus dihukum bermain bersama tim cadangan selamanya. Dia tidak boleh diterima dengan tangan terbuka untuk kembali. Mengesampingkan segala masalah yang ada sejatinya tindakan striker asal Argentina itu memang keterlaluan dan egois.

Orang gila seharusnya tidak boleh keluar dari rumah sakit jiwa. Demikian anggapan orang. Namun, bisa jadi suporter justru menanti kehadiran Tevez, sama seperti rekan-rekan satu timnya.

PILIHAN BIJAK

Mancini dituntut untuk menanggalkan segala masalahnya dengan Tevez karena Man. City berpotensi terlepar dari jalur juara. Mereka boleh meraih kemenangan atas Fulham, Aston Villa, Bolton Wanderers, dan Blackburn Rovers. Tapi, tim tersebut mudah dikalahkan.

Ujian sesungguhnya bakal datang sesudah laga melawan Chelsea. The Citizens mesti bertandang ke markas Stoke City sebelum menyambangi Arsenal, Norwich City, dan Newcastle United. Pada 30 April, mereka akan bertemu Red Devils.

Sebelum derby Manchester berlangsung, Red Devils bertarung melawan Fulham, Blackburn, Queens Park Rangers, Wigan Athletic, Aston Villa, dan Everton. Sulit untuk melihat Man. United bakal tersandung. Total 18 poin diprediksi bakal diraup oleh Wayne Rooney dkk.

Para pendukung Man. City boleh menganggap bahwa kekalahan dari Swansea City dan Sporting Lisbon sebagai anomali. Tapi, skuad The Citizens pantang menjadikan kekalahan sebagai hal biasa. Sayang, defender Kolo Toure menegaskan betapa beratnya beban yang ditanggung.

“Pada laga melawan Swansea dan Sporting Lisbon, kami tampil buruk pada babak pertama. Aku tidak tahu penyebabnya. Tapi, pasti dari segi mental. Musim kompetisi begitu panjang. Tekanan sangat berat. Mungkin itu alasannya. Sekarang, masa-masa paling sulit telah datang karena kompetisi mendekati akhir. Semua pertandingan menjadi sangat penting,” ujarnya.

The Citizens boleh menyambut kembali Vincent Kompany dan Joleon Lescott yang akan memperkuat lini pertahanan. Tapi harus diakui, Man. City tidak pernah lagi juara sejak 1968. Tak aneh, mental mereka terlihat rapuh.

Mereka memang memiliki para bintang seperti David Silva, Sergio Aguero, Samir Nasri, dan Gareth Barry. Tapi, mereka juga belum pernah juara liga.

Sebaliknya Tevez pernah meraihnya bersama Man. United. Dia akan menularkan pengalamannya. Apalagi dia akan kembali dengan penuh motivasi untuk membuktikan diri. Alhasil, Tevez mungkin bisa menjadi penyelamat Mancini. Lagipula, dengan investasi mencapai 800 juta pounds dalam tiga tahun terakhir, siapa bisa menjamin Sheikh Mansour bin Zayed al-Nahyan bakal menerima kegagalan?

Oleh: Richard Aikman*/Tabloid Soccer/24 Maret 2012

Komentar

Postingan populer dari blog ini