Langsung ke konten utama

BARU

New

Semua yang ada di dunia ini akan selalu dihadapkan pada perubahan. Perubahan dapat bersifat cepat dan adapula yang lambat. Semua mengikuti kebutuhan manusia.

Dahulu apabila kita masih ingat. Terutama yang hidup pada era 90-an akhir. Saat itu saya masih seumuran bocah-bocah. Saya masih ingat ketika tayangan televisi saat itu menyiarkan sinetron-sinetron berdurasi 30 menit, yang tayang seminggu sekali. Contohnya Tuyul dan Mbak Yul, Jin dan Jun, sampai Jinny oh Jinny. Tidak lupa kesukaan ibu-ibu sinetron “Tersanjung”, yang serinya dari perdana hingga Tersanjung 7 atau 8, saya lupa.

Sinetron-sinetron itu tidak beda dengan sekarang. Tetap ada tangis-tangisan, sifat tokoh yang “keterlaluan” baik dan “keterlaluan” jahat, hingga ending yang tidak semestinya. Kalau boleh saya sebut “Ending yang dipaksakan ending”. Jika saya tidak salah ingat dari ketiga sinetron itu saya tidak pernah tahu ending-nya. Ketiganya tiba-tiba tidak tayang, lalu seminggu selanjutnya diganti oleh acara lain.

Tetapi itu dari segi cerita. Beda lagi dengan jadwal tayangnya. Ketiga sinetron yang saya tonton itu tayang hanya seminggu sekali. Jadi jika ada tulisan “BERSAMBUNG”, kita mesti sabar menunggu episode selanjutnya minggu depan. Selama “masa tenggang” itu, tidak jarang saya ramai-ramai menebak-nebak kelanjutan ceritanya sama anak-anak sekompleks tempat tinggal saya. Jika sudah datang waktu putar sinetron, kakak dan saya sudah siap duduk di depan tv 30 menit lebih cepat!

Namun itu hanya masa lalu. Sekarang tentu berbeda. Masyarakat saat ini dijejali oleh berbagai tayangan televisi. Serial televisi saat ini tidak ada lagi yang tayang hanya seminggu sekali. Sekarang setiap hari pasti ada. Saya sampai bosan lihat iklannya. Kalau tidak sedang bersedu sedan, pasti sedang membentak-bentak, atau menyindir salah satu tokoh. Selain itu, alur ceritanya pun gampang ditebak. Kalau tidak si tokoh utama mati (meninggal) pasti tokoh yang jahat (antagonis).

Para produser serial televisi tersebut seakan hanya mencari untung dari penjualan iklan serialnya. Para aktor dan aktrisnya pun hanya bermodalkan tampang keren dan cantik, tanpa sempat memikirkan modal akting secara profesional dan “hakiki”. Semua hanya menuntut hal instant. Jika film sudah turun ratingnya, maka stop pula produksi tanpa peduli baik/buruknya ending cerita.

Semua punya era dan jamannya masing-masing. Yang disayangkan adalah kuantitas kepentingan yang lebih besar daripada kualitas yang dimiliki. Kepentingan untuk mendapatkan keuntungan yang banyak lebih besar dibandingkan kualitas untuk mengimbanginya.

Oleh karena itu, Blog ini pun mulai berbenah. Pertama-tama dari tampilan tema yang digunakan. Pemilihan tema yang lebih simpel ini dimaksudkan untuk memanjakan pembaca dalam membaca tulisan didalam blog ini. Semakin simpel pun dapat mengurangi beban transmisi data, sehingga membuat lebih cepat.

Yang kedua, adalah keutamaan dalam kontent. Mulai saat ini, tulisan akan dibagi menjadi dua jenis, yakni cataatan dan kliping. Kategori “Catatan” dituliskan oleh penulis blog sendiri, sedangkan kategori “Kliping” merupakan tulisan yang di re-write atau re-copy dari media-media cetak maupun elektronik. Saya akan berusaha untuk tetap menghargai karya tulisan orang lain.
Selamat membaca!
Yogyakarta, 25 Juli 2013

Komentar

Posting Komentar

Komentar Anda merupakan sumber saya menuju tulisan yang lebih baik.

Postingan populer dari blog ini