ZURICH, SENIN – Cristiano Ronaldo kini sejajar dengan para legenda sepak bola, seperti Johan Cruyff, Marco van Basten, dan Michel Platini, setelah meraih penghargaan FIFA Ballon d’Or ketiga, Senin (12/1). Ronaldo kini mengejar Lionel Messi yang empat kali meraih gelar Pemain Terbaik Dunia.
Ronaldo pertama kali meraih Ballon d’Or saat memperkuat Manchester United pada 2008. Mesin gol asal Portugal itu kemudian berada dalam bayang-bayang Messi yang empat kali beruntun menjadi pemain terbaik dunia pada 2009, 2010, 2011, dan 2012.
Ronaldo mulai keluar dari bayang-bayang itu pada 2013 dan mengulanginya di FIFA Ballon d’Or 2014. Pemain berusia 29 tahun itu jadi mesin gol bagi Real Madrid dan tim nasional Portugal. Tahun 2014, dia berlimpah trofi bersama Real Madrid, yaitu juara Liga Champions, Piala Dunia Antarklub, Piala Super Eropa, dan Piala Raja Spanyol.
Ketajaman Ronaldo juga mencengangkan dan dinilai lebih baik dari sebelumnya. Ia mencetak 31 gol di La Liga musim lalu, 17 gol di Liga Champions, dan meraih Sepatu Emas. Sepanjang 2014, Ronaldo mencetak 61 gol dalam 60 laga bersama Real Madrid dan Portugal.
Satu-satunya momen mengecewakan bagi Ronaldo adalah cedera lutut yang membuatnya tak bisa tampil maksimal di Piala Dunia Brasil 2014. Ronaldo gagal membawa Portugal lolos dari fase grup dan harus pulang lebih awal.
Namun, penampilan mengecewakan di Piala Dunia tidak menghalangi menjadi Pemain Terbaik Dunia. Dia mengalahkan saingan terberatnya, Messi dan Manuel Neuer (penjaga gawang), yang ikut mengantarkan Jerman sebagai tim Eropa pertama yang menaklukkan tanah Latin dan meraih Piala Dunia.
Sayang, prestasi di Piala Dunia tidak mampu mengangkat Neuer meraih penghargaan terbaik dunia. Fenomena ini pernah dialami kiper Jerman di Piala Dunia 2002, Oliver Kahn, yang kalah dari bomber Brasil Ronaldo. Kiper timnas Italia Gianluigi Buffon juga kalah pamor dengan kapten Italia di Piala Dunia 2006 Fabio Cannavaro.
“Saya melakukan kesalahan karena memilih Ronaldo. Hari ini, saya memilih Manuel, tetapi saya telah memilih pada Agustus lalu. saya kaan beda pilihan hari ini,” ujar kapten timnas Polandia Robert Lewandowski.
Akan tetapi, Neuer sendiri tidak terlalu mempermasalahkan dirinya yang kalah dari Ronaldo.
“Saya meninggalkan gedung ini (markas FIFA) dengan senyum lebar di wajah saya. Ini merupakan hari kemenangan bagi saya dan ini merupakan kesuksesan berada di tiga besar,” ujar Neuer.
Neuer mengalir tanpa beban, berbeda dengan Ronaldo yang terus berusaha menancapkan tonggak baru.
“Saya ingin menjadi salah satu pemain terhebat sepanjang masa dan tentu saja ini menuntut banyak usaha,” ujar Ronaldo.
Ia kini memburu Ballon d’Or keempat untuk menyamai pencapaian Messi. Ronaldo mengawali perburuan itu dengan sangat baik. Musim ini, dia semakin berbahaya. Ia menjadi mesin gol yang belum terhentikan.
“Ini momen yang tak terlupakan. Saya tidak akan berhenti di sini. Saya ingin mengejar Messi,” ujar Ronaldo.
Untuk menjadi salah satu legenda sepak bola dunia, Ronaldo juga membutuhkan gelar juara bersama tim nasional Portugal. Dia memiliki peluang membawa Portugal bersaing menjadi juara Eropa di Piala Eropa Perancis 2016.
Ronaldo telah meraih segalanya di level klub. Dia berambisi mengakhiri paceklik di timnas.
KOMPAS | Kebumen | 14 Januari 2015
Komentar
Posting Komentar
Komentar Anda merupakan sumber saya menuju tulisan yang lebih baik.