Langsung ke konten utama

Kabar Baru

Setiap pagi saya selalu menyempatkan diri untuk mengecek beberapa media sosial yang saya miliki. Terutama Facebook dan BBM. Entah untuk yang terakhir disebut itu bisa dinamakan sosial media atau tidak. Yang jelas, selalu menarik bagi saya untuk membaca dan memperhatikan hal-hal yang dituliskan kawan-kawan saya via update status-nya.

Yang Menarik
Saya sudah sering menemukan berbagai macam tema status di kedua media sosial saya itu. Mulai dari rasa syukur karena mendapat kenikmatan hidup, hingga rasa sedih karena masalah yang menerpa. Bahkan status tentang gagal move on pun ada.

Entah kenapa saya sangat tertarik dengan aktivitas mengamati update-an kawan-kawan saya itu. Seakan-akan saya bisa berhadapan kembali dengan si kawan itu. Berhadapan secara tidak langsung tetapi melalui teks statusnya.

Saya seakan bisa membaca sisi yang tidak terbaca sebelumnya. Terutama saat dulu masih bisa bertatap muka. Tidak seperti sekarang yang hanya ‘bertatap’ updetan status saja. Dari updetan status seorang kawan, saya seakan membaca bagaimana ia berpikir, tingkat kedewasaannya, dan bahkan cara pandangnya dalam hidup. Sambil juga saya mencoba mengingat kembali, seperti apa dirinya saat dulu.

Contohnya ada seorang kawan lama saya yang dulu ketika masih bisa bertatap muka, perilakunya urakan sekali. Ya perilaku ‘anak muda’ seperti pada umumnya. Belum ‘di luar’ umum kog..
Tapi sekarang, seakan berbalik. Dari update statusnya saja sudah terlihat berbeda. Ia menonjolkan perhatiannya pada dunia ekonomi. Menjelaskan dengan bahasa yang ‘dewasa’ dan fotonya saja sudah bersama seorang perempuan. Mungkin kekasihnya. Padahal dulu cupu banget dia. He..he..

Ini mungkin keanehan saya juga. Saya suka melihat hal-hal kecil yang memang sepele lalu menyimpulkannya. Sampai seorang kawan berkata, “Ah biasa saja, semua orang juga berubah keleesss...”

Yang Berubah

Memang setiap orang berubah dan saya yakin terus berubah. Ia akan beradaptasi dengan lingkungan baru yang ia pijaki. Bahkan kakek Darwin pun berkonsep “Survival of the fittesst”.

Dalam beradaptasi itu semua orang tetap membawa nilai lamanya masing-masing. Ia menambahkan juga nilai baru yang ia temui di tempat barunya. Keduanya bercampur dalam dirinya dan masuk kepertimbangan, yang saya sebut, kedewasaan.

Orang di “luar diri”, seperti saya, yang sukanya mengamati perubahan itu, hanya menikmati perubahan itu. Merasa senang jika seorang kawan sukses dengan usahanya, studinya, dan juga hubungan dengan kekasihnya. Banyak kawan saya yang sudah memasuki hubungan serius dengan kekasihnya.

Dari pengamatan itu, ujung-ujungnya saya jadi ingin bertemu mereka kembali. Saya ingin menguji apakah penilaian selama ini via update terkini mereka, memang sesuai dengan realitas yang terjadi. Tentu dengan tatap muka.

Jika hasilnya ternyata berkorelasi positif, maka media sosial Anda adalah ‘setengah’ dari representasi diri Anda di realita.

Bagaimana pendapat Anda?

Salam untuk semua kawan yang telah saya temui dan akan saya temui dalam hidup.

DIMAS Y. LANGGENG | TEMANGGUNG | 24 NOVEMBER 2014

Komentar

Postingan populer dari blog ini