Langsung ke konten utama

AS, Islamofobia, dan Ben Affleck



Serangan teroris terhadap gedung kembar World Trade Center di New York, Amerika Serikat, telah lama berlalu. Namun, Islamofobia masih terus bercokol di negeri itu hingga saat ini.

Aktor populer Hollywood, Ben Affleck, mengecam islamofobia di AS tersebut dalam sebuah acara televisi di AS. Dalam kesempatan promosi film terbarunya berjudul Gone Girl di talk show HBO, Real Time with Bill Maher, Jumat malam pekan lalu, Affleck yang terkenal dengan pandangan progresifnya menyampaikan pembelaannya kepada kaum muslim sedunia.

Pembelaannya terhadap Islam dia sampaikan ketika percakapan talk show tersebut membahas tentang Islam. Salah seorang pembicara tamu, Sam Harris, pemikir liberal, mengklaim bahwa 20 persen umat Muslim di dunia adalah penganut Islam garis keras. Menurut Sam, hal itu didasarkan pada hasil "sejumlah jajak pendapat".

Afflect, yang pernah meraih Oscar, langsung bereaksi atas pandangan Harris terhadap umat Islam. "Jadi Anda mengatakan bahwa Islamofobia bukanlah sesuatu yang nyata?" kata aktor yang menyutradarai drama krisis sandera di Iran pada 1978-1981 dalam film Argo (2012).

Tuan rumah acara talk show itu, komedian Bill Maher, terlihat kaget dan menanyakan mengapa Affleck sangat terganggu dengan pandangan Harris tersebut.

Afflect, yang terlihat sangat gusar, menjawab, penghinaan terhadap Islam tersebut adalah sesuatu yang kotor dan rasis.

"Bagaimana dengan lebih dari satu milliar orang yang tidak fanatik, yang tidak menghukum perempuan, yang hanya ingin pergi ke sekolah dan makan roti sandwich, yang bersembahyang lima waktu dalam sehari, dan tidak melakukan apa pun yang menurut Anda dilakukan semua Muslim?" ujar suami aktris Jennifer Garner tersebut.

Terus Berargumentasi

Affleck terus berargumentasi. Ia menyatakan, "Kita (orang Amerika) telah membunuh warga Muslim lebih dari jumlah warga kita yang dibunuh oleh mereka," Ia juga berpendapat, kelompok militan Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS) adalah kelompok minoritas di kalangan muslim, yang jumlah seluruh anggotanya bahkan tidak akan bisa memenuhi lapangan bisbol terkenal di Charleston, West Virginia.
Maher yang cenderung setuju dengan pendapat Harris, berusaha membela diri saat episode bincang-bincang itu jadi topik hangat di AS, Senin pagi.

Maher menyatakan pada Salon.com bahwa dia dan Harris bukanlah sekumpulan orang fanatik. "Kamis sedang mencoba mempertahankan prinsip Liberalisme," ujar Maher.

Ketika ditanya, apakah ia telah menduga sebelumnya bahwa Affleck akan menjadi segusar itu, Maher hanya menjawab, "Anda tahu, saya tak ingin membahas hal itu lagi..."

Perdebatan dalam acara talk show itu menunjukkan bagaimana islamofobia masih bercokol di AS. (AFP/LOK)


KOMPAS | 8 Oktober 2014

Komentar

Postingan populer dari blog ini