Langsung ke konten utama

Apresiasi Untuk Presiden Keenam


Era kepresidenan Susilo Bambang Yudhoyono resmi berakhir Senin (20/10) kemarin. Dengan berbagai catatan, kita memberi apresiasi sendiri.

Kita mendengar komentar, waktu acap menampilkan wajah yang tak kenal ampun. Era baru sering dengan mudah membuat orang lupa akan yang lama, terlebih ketika euforia dan bulan madu tengah datang.


Satu hal yang kita ingat, sebagai Presiden, SBY-demikian presiden keenam akrab dipanggil-tampil sebagai orang nomor satu di republik ini dengan ekspektasi yang amat besar. Bahkan, kemenangannya dalam Pemilu Presiden 2009 memberi tidak saja harapan, tetapi juga kuatnya kepercayaan rakyat terhadap sosok yang pernah meniti karier militer dan juga berorientasi intelektual ini.

Ketika masa jabatannya berakhir, rakyat Indonesia bisa bersaksi, di mana SBY berhasil dan di mana kekurangannya. Namun, SBY meninggalkan kepresidenannya dalam akhir yang baik dan penuh dengan kehormatan. Sikap yang diperlihatkannya kepada penerus serta munculnya tradisi baru lepas sambut presiden yang membuat pergantian kekuasaan terasa damai dan diliputi keanggunan tak disangsikan lagi juga berkat prakarsa SBY.

Sebagai bangsa besar yang menghargai jasa para pemimpinnya, kita tak lupa mengingat bagaimana SBY membangun postur Indonesia di kancah pergaulan internasional, seperti menjadi anggota G-20. Bahkan, SBY menjadi salah satu Ketua Panel Tingkat Tinggi dalam menentukan agenda pembangunan dunia pasca 2015 bersama Perdana Menteri Inggris dan Presiden Liberia.

Di bidang perekonomian, SBY juga berhasil membawa Indonesia ke peringkat 10 besar dunia menurut Bank Dunia, dengan pendapatan per kapita yang terus meningkat. Tak bisa dilupakan bahwa ketika banyak negara terkena dampak krisis seperti tahun 2008-2009, kita masih bisa bertahan.

Memang, masih ada catatan kritis tentang pencapaian ekonomi ini. Antara lain, pertumbuhan yang moderat-sekitar 6 persen-belum disertai distribusi yang lebih adil, dan sebaliknya kesenjangan terus meningkat. Selama 10 tahun, sektor riil dan pembangunan infrastruktur bisa dikatakan jalan di tempat meski ada proyek seperti MP3EI.

Selain ekonomi, catatan juga bisa diberikan untuk upaya penegakan HAM dan kerukunan hidup bersama serta pemberantasan korupsi masih diliputi kontroversi.

Namun ketika layar pemerintahan ditutup, ucapan terima kasih dan penghargaan tetap patut kita sampaikan kepada presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono. NKRI yang tetap utuh, ditopang oleh TNI yang semakin kuat, adalah juga di antara prestasi yang kita banggakan.

Selamat purnatugas Pak SBY, terima kasih dan semoga tetap menjalani hidup mulia dan penuh sumbangsih untuk bangsa dan negara.

TAJUK RENCANA KOMPAS | 21 OKTOBER 2014 | Sumber Foto : Google

Komentar

Postingan populer dari blog ini