Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2012

Rodgers, Hillsborough, dan Tugas Suci Manajer Liverpool

Manajer Liverpool, Brendan Rodgers (Foto: The Telegraph) Setelah menghadiri peringatan tragedi di Stadion Hillsborough 1989 di St. George Hall, Rabu lalu, dan berbicara dengan keluarga dari 96 suporter Liverpool yang tewas dalam tragedi tersebut, Brendan Rodgers menyadari tugas “pastoral” begitu luas yang diharapkan dari Manajer Liverpool. “Aku merasakan tanggung jawab yang lebih besar kepada orang-orang,” kata Rodgers. Menjadi Manajer Liverpool tidak cuma mengurusi olahraga. Tugasnya lebih kompleks daripada sekadar menyiapkan 11 pemain secara fisik, mental, dan taktik untuk pertempuran sepak bola selama 90 menit. Dengan menjadi Manajer The Reds, ia juga harus menjadikan dirinya sebagai tokoh panutan masyarakat dan senantiasa memberi dukungan kepada mereka ketika mengalami guncangan dan tragedi. Liverpool unik. Semua suporternya meminta para manajer klub kebanggaannya itu memberikan hati dan jiwanya kepada mereka sebaik kemampuan dia dalam mengatur strategi memenang

Para Kesatria

Foto: JPNN.com Pemilihan Gubernur DKI Jakarta berakhir dengan melahirkan para kesatria. Ini memberi harapan bahwa Indonesia ke depan bisa lebih baik jika dijadikan barometer dan pelajaran berharga. Tak ada kerusuhan dan mudah-mudahan tak ada saling gugat, karena para kesatria sudah berada dalam posisinya yang benar. Joko Widodo alias Jokowi – nama populernya – kesatria yang lugu. Ia tak meledak-ledak, bicaranya tidak begitu “tinggi”, apa adanya. Kalau masih ingat Ali Sadikin memimpin Jakarta, suara Bang Ali menggelegar, ia kesatria yang gagah, keras, tegas, dan jika perlu kasar – dengan menempeleng orang, misalnya. Bang Ali menghalalkan judi untuk pembangunan, dan Jakarta pun berbenah cepat. Zaman itu Jakarta memerlukan kesatria seperti Ali Sadikin, dan kita tahu bahwa Bang Ali adalah gubernur yang nyaris jadi legenda. Dibandingkan dengan Ali Sadikin, Jokowi sama sekali berbeda. Kesatria Solo ini jangankan bicara meledak-ledak, mengucapkan pernyataan saja seperti ti