Mourinho berusaha meredam dominasi El Barca (The National) |
Selama dua musim terakhir, Barcelona dan Real Madrid telah bertemu sebanyak 10 pertandingan. Berikut data yang mengiringi rekor pertemuan keduanya.
Pertama kita mulai dari kubu Pep Guardiola. Guardiola mulai ditunjuk untuk mengarsiteki Tim Senior Barcelona pada 8 Mei 2008 untuk menggantikan pelatih sebelumnya, Frank Rijkaard. Datang hanya dengan berbekal pengalaman melatih tim Barcelona B, tanpa disangka Guardiola mampu membalikkan opini publik yang menganggap dirinya belum layak melatih tim senior Barcelona.
Beberapa prestasi sensasional langsung ditorehkan, diantaranya mampu mempertahankan gelar Liga BBVA tiga tahun berturut-turut (2008-2009, 2009-2010, 2010-2011), dua kali juara Liga Champions Eropa (2008-2009 dan 2010-2011), dua piala Copa Del Rey (2008-2009, 2009-2010), dan dua kali juara Piala Dunia Antarklub (2009, 2011).
Gaya permainan Barcelona pun sangat indah. Mengandalkan pun pendek dari kaki kekaki, dan mempertahankan bola selama mungkin, menjadikan permainan bola Barcelona sulit untuk ditandingi. Adanya pemain Terbaik Dunia tiga kali beruntun, Lionel Messi menjadikan Barcelona lebih menakutkan bagi lawannya. Bagaimana tidak, saat ini, hingga pekan ke 35 Liga BBVA, Messi telah menyarangkan 62 gol bagi timnya. Terbanyak diikuti Fabregas 14 gol di semua ajang.
Selanjutnya kita menilik Real Madrid. Tim yang bermarkas di Stadion Santiago Bernabeu ini telah dikenal sebagai klub kaya bintang. Hampir seluruh pemain bintang di muka bumi pernah berkostum El Real. Pemain tersebut antara lain Alfredo Di Stefano, David Beckham, Roberto Carlos, hingga Zinedine Zidane. Saat ini tradisi bintang itu dilanjutkan dengan adanya Karim Benzema, Xabi Alonso, Kaka dan Cristiano Ronaldo.
Peran utama tentu ada pada diri Cristiano Ronaldo. Mantan pemain Manchester United ini telah menyarangkan 58 gol di semua ajang musim ini. Terbanyak di klubnya. Kalah empat gol dari seteru abadinya, Lionel Messi. Ronaldo juga yang membuat gol penentu kemenangan timnya atas Barcelona pada final Copa Del Rey 2011 lalu.
Faktor Utama lain pada Real Madrid adalah sosok Jose Mourinho. Pria yang dikenal sebagai The Special One ini memang bukan pelatih sembarangan. Setidaknya track record-nya dapat menjawabnya. Mulai melatih di FC PORTO, mulai melatih sejak tahun 2002 hingga 2004, dia berhasil membawa enam trofi dan puncaknya adalah membawa FC PORTO meraih Treble Winners pada tahun 2003.
Selanjutnya dia memutuskan untuk bergabung dengan salah satu klub Inggris, Chelsea pada 2 Juni 2004. Selama 3 tahun di Chelsea, Mou berhasil mempersembahkan dua kali juara Liga Primer Inggris (2004-2005 dan 2006-2007). Ini merupakan gelar pertama Chelsea setelah menunggu 50 tahun. Pada tahun 2006-2007, Mou juga berhasil mempersembahkan gelar double, yaitu piala FA dan piala Carling.
Pada tahun 2007, Mourinho memutuskan mengundurkan diri dari jabatan pelatih utama Chelsea. Kemudian setelah 9 bulan tidak melatih, klub Italia, Inter Milan mengontraknya sebagai pelatih utama pada 2008, menggantikan pelatih Inter Milan sebelumnya Roberto Mancini. Piala pertama yang didapatnya adalah Piala Super Italia pada musim 2008-2009.
Pada musim 2009-2010 dapat dikatakan sebagai periode emas kepelatihan Mourinho. Dia berhasil meraih Treble Winners yaitu Piala Liga Champions, Scudetto serie-A dan trofi Coppa Italia.
Selanjutnya pada musim 2010-2011, The Special One berlabuh ke Santiago Bernabeu. Kemampuannya dipercaya dapat meredam dominasi Barcelona atas Real Madrid. Musim pertama membesut El Real, Mou berhasil mempersembahkan trofi Copa Del Rey. Real Madrid mengkandaskan perlawanan Barcelona di partai puncak dengan keunggulan 2-1.
Pertandingan terpanas adalah laga El Classico. Untuk catatan pertemuan, kubu Barcelona boleh merasa diatas angin daripada Real Madrid. Selama 10 kali pertemuan, Barcelona berhasil menang 5 kali, 4 kali imbang, dan 1 kali kalah. Bandingkan dengan El Real yang hanya bisa menang 1 kali.
Musim ini El Classico akan memasuki jilid kedua. Pada pertemuan pertama di liga BBVA, Barcelona berhasil unggul di Santiago Bernabeu. Skor akhir 3-1 untuk Barcelona. Tentu pada laga kedua akhir pekan ini akan sangat menentukan. Posisi di klasemen sementara, Barcelona masih tertinggal 4 poin dari El Real. Tentu jika sampai kalah, sama saja memberikan tiket bagi Real Madrid untuk mendapatkan gelar Liga BBVA pertamanya sejak 2007 silam.
Akan semakin seru pertandingan ini. Kedua tim sama-sama ingin menjaga gengsi nama besar. Laga El Classico merupaka raga terseru karena mempertemukan dua tim yang sangat bertolak belakang dalam gaya bermain. El Real lebih mengutamakan permainan umpan balik kilat, sedangkan Barcelona lebih bergaya penguasaan bola.
Apakah dominasi Guardiola atas Mourinho akan terus berlanjut? Jelas pihak El Real akan berusaha sekuat tenaga untuk menghapus memori buruk saat meladeni Barcelona. Mou tidak akan mau melepaskan sebutan status sebagai pelatih yang pernah memenangi liga di 3 negara berbeda. Akan menjadi kado indah apabila Mou benar-benar hengkang dari Madrid akhir musim nanti.
(Dimas Yanuar Langgeng / 20 April 2012)
Komentar
Posting Komentar
Komentar Anda merupakan sumber saya menuju tulisan yang lebih baik.