Langsung ke konten utama

Kalau Bukan Nasi, Enaknya Makan Apa?


Beberapa waktu lalu, Pemerintah pernah melakukan kebijakan impor beras untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Menurut Koran Kompas, sekitar 2-3 bulan yang lalu yang kebetulan saya baca, kebutuhan rakyat Indonesia akan beras merupakan yang tertinggi (kalau tidak salah) se-Asia Tenggara. Lagi, menurut data Kementerian Pertanian (Mentan) kebutuhan akan beras Indonesia bisa mencapai 139 kg per kapita per tahun.

Kebijakan Impor beras tersebut memang mungkin menurut sebagian orang sangat mengagetkan karena kita masih beranggapan bahwa Indonesia "belum pantas" untuk mengimpor beras. Rakyat, termasuk saya, masih banyak yang menilai Indonesia seharusnya surplus beras, namun ternyata kenyataannya tidak. Hal itu diperparah dengan semakin menyusutnya lahan produktif untuk pertanian.

Tentang kurangnya lahan pertanian, menurut Kompas.com, Di Sukoharjo, Jawa Tengah, Harno, petani, menuturkan pembelian lahan petani sudah terjadi sejak puluhan tahun lalu. Ia mengungkapkan, lahan miliknya seluas 3 hektar di tepi jalan menuju pusat kota Sukoharjo dibeli pada 1970-an. Saat ini, lahan itu telah berubah menjadi permukiman, bengkel, dan garasi bus. Demikian pula lahan di dekat Waduk Cengklik di Boyolali yang kini dibangun permukiman.

Sekucing-kucingnya juga makan nasi...!!


Untuk sebagian besar rakyat negeri ini, nasi memang masih menjadi primadona utama pendamping lauk-pauk. Keinginan untuk selalu memakan nasi, memang sudah mendarah daging dan turun temurun dari jaman nenek moyang dulu. Rakyat Indonesia sudah terlalu jatuh cinta pada nasi. Bahkan walaupun kita pernah dijajah oleh Belanda hampir 3,5 abad lamanya, tidak merubah kebiasaan rakyat Indonesia untuk menyukai roti. Hehehe....

Beberapa saat lalu, ibu saya pernah bercerita tentang salah satu tetangga yang memiliki banyak kucing di rumahnya. Tetangga saya itu mengatakan semakin banyak kucing yang datang ke rumah maka juga semakin menambah porsi dalam menanak nasi. Katanya sampai sekucing-kucingnya juga makan nasi!!

Kalau sudah demikian pemerintah sebaiknya lebih berusaha untuk mengeksplorasi hasil laut. Selain ikan dan garam, tumbuhan laut juga memiliki kandungan gizi yang tinggi. Selain itu dapat pula meng-eksplore lagi sumber pangan lain. indonesia punya sarjana-sarjana muda pertanian, biologi dan lainnya yang seharusnya dapat lebih diperhatikan lagi oleh pemerintah, salah satunya dengan mengikutsertakan dalam usaha mencari sumber pangan ini.

Jadi kebutuhan pangan utama tidak terpusat pada beras tetapi juga sumber pangan lainnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini