Pagi ini aku tetap membuka hari dengan bangun pukul 05.00. Itupun sudah termasuk sangat amat kesiangan dalam kamus hidupku. Biasanya aku bangun pukul 04.00 dan langsung bersiap siap untuk jamaah subuh di masjid.
Setelah selesai sholat, seperti biasa aku melihat apakah ada wall baru dari kenalan-kenalanku di facebook-ku. Ah ternyata ada, walaupun hanya satu ya tetap aku balas dengan penuh rasa tanggung jawab... (Karena g biasa2nya ada wall baru di FB-ku.. hehe :-) )
Setelah puas menjawab wall satu-satunya yang masuk, lalu aku membaca koran di kompas.com. Aku memang biasa membaca lewat internet daripada aku membaca koran kompas dalam bentuk hardcopy-nya, maksudku koran-koran yang biasa kalian lihat itu...
Tak terasa waktu berjalan ke pukul 07.00, aku langsung turun dari kamarku, yang secara tidak sengaja ada di lantai dua rumah ini, dan langsung menuju meja makan. Di atas meja makan berbentuk persegi dan bisa digunakan untuk 6 orang, tersedia sepiring sayur kangkung dan beberapa telur dadar... Aku makan dengan lahap, karena memang perutku sudah g bisa diajak komproomi lagi...
Setelah semua kegiatan pagi selesai, seperti mandi, nyuci, berantakin kamar eh salah maksudku bersih-bersih kamar, aku dipanggil sama bibi. Bibi di rumah ini kalau dalam bahasa kasarnya adalah orang yang tugasnya bantu-bantu. Beliau memintaku untuk mengantarkannya ke Pasar untuk beli ikan lele, lauk makan siang dan makan malam nanti.
Karena semua pekerjaan sudah selesai, apa salahnya aku mengantarkannya ke pasar toh nanti aku juga merasakan enaknya ikan lele itu.
Dengan semangat makan lele, aku tancap gas langsung ke tempat tujuan. Dalam perjalanan tak henti hentinya bibi berkata supaya aku tidak terlalu cepat. Sampai disana aku harus menunggu bibi, karena aku nggak mau meninggalkan motorku sendirian. Nanti kalau ada apa-apa gimana?? Kan kasihan tuh motor... (Dengan nada sopran + setting yang sengaja didramatisir...)
Selama penantianku itu, aku terus duduk diatas motorku. Mungkin saja bila aku turun, akan ada tukang parkir datang dan menagihkan pajak retribusi... hehe tidak dipungkiri lagi aku memang orang yang sangat amat hemat....
Karena letak nongkrongku ada di tepi jalan, tentu aku bisa melihat semua aktifitas manusia pagi itu... Ada seorang ibu yang menjajakan barang dagangannya dan yang dijual rupanya adalah daging ayam... Pantas saja sejak tadi aku lihat, dia terus saja mengacung acungkan pisaunya kearahku... (cleguk...)
Selain itu, ada juga pengrajin anyaman bambu. Penganyam bambu itu ada dua orang. Keduanya laki-laki paruh baya dan kelihatan sudah sangat ahli dalam mengatasi bambu-bambu itu supaya jadi anyaman yang berkualitas pasar... (Karena jualannya memang dipasar)...
Laki-laki pertama, memotong satu per satu bambu yang masih utuh menjadi potongan-potongan kecil... sedangkan laki-laki kedua, mengolah potongan-potongan bambu itu supaya dapat di anyam dalam proses selanjutnya nanti...
Dari keduanya tampak sebuah kerja sama yang solid dan mereka tidak pernah merasa kurang atau lebih atas temannya yang lain, semuanya saling melengkapi...
Di lain sisi, hubungan persaudaraan yang kuat dan masih terasa kental diantara mereka adalah sikap saling menghormati diantara para pedagang dan para konsumen. Para pedagang yang pada umumnya telah berumur dan para konsumen yang juga telah berumur, menjadikan semuanya berjalan selaras.
Sepertinya hal itu pulalah yang perlu dicontoh oleh para petinggi-petinggi bangsa ini. Banyak diantara mereka (Para petinggi bangsa) yang mulai mengesampingkan adab adab kesopanan. Seperti contoh langsung menuduh tanpa ada bukti yang belum jelas, berkata-kata yang tak layak meskipun itu dalam sidang umum...!!! Hal-hal ini pula yang diikuti para kaum intelektual kita (mahasiswa). Mereka turun ke jalan dan berkoar-koar tanpa mengerti apa yang sedang mereka koarkan...
Setelah bibi menemukan apa yang dia cari, langsung terbayangkan lele goreng yang siap disantap nanti siang. Langsung saja aku menancap gas sedalam-dalamnya dan lagi-lagi bibi berteriak (tadi aku hanya berpikir paling hanya perintah untuk memperlambat jalan motorku tapi ternyata...)
MAS DION!! IKAN LELENYA KETINGGALAN BARENG BELANJAAN YANG LAIN...!!!
Waduh ternyata aku terlalu cepat menjalankan motorku tanpa memperhatikan kalau semua belanjaan belum dinaikkan ke atas motor...
Setelah selesai sholat, seperti biasa aku melihat apakah ada wall baru dari kenalan-kenalanku di facebook-ku. Ah ternyata ada, walaupun hanya satu ya tetap aku balas dengan penuh rasa tanggung jawab... (Karena g biasa2nya ada wall baru di FB-ku.. hehe :-) )
Setelah puas menjawab wall satu-satunya yang masuk, lalu aku membaca koran di kompas.com. Aku memang biasa membaca lewat internet daripada aku membaca koran kompas dalam bentuk hardcopy-nya, maksudku koran-koran yang biasa kalian lihat itu...
Tak terasa waktu berjalan ke pukul 07.00, aku langsung turun dari kamarku, yang secara tidak sengaja ada di lantai dua rumah ini, dan langsung menuju meja makan. Di atas meja makan berbentuk persegi dan bisa digunakan untuk 6 orang, tersedia sepiring sayur kangkung dan beberapa telur dadar... Aku makan dengan lahap, karena memang perutku sudah g bisa diajak komproomi lagi...
Setelah semua kegiatan pagi selesai, seperti mandi, nyuci, berantakin kamar eh salah maksudku bersih-bersih kamar, aku dipanggil sama bibi. Bibi di rumah ini kalau dalam bahasa kasarnya adalah orang yang tugasnya bantu-bantu. Beliau memintaku untuk mengantarkannya ke Pasar untuk beli ikan lele, lauk makan siang dan makan malam nanti.
Karena semua pekerjaan sudah selesai, apa salahnya aku mengantarkannya ke pasar toh nanti aku juga merasakan enaknya ikan lele itu.
Dengan semangat makan lele, aku tancap gas langsung ke tempat tujuan. Dalam perjalanan tak henti hentinya bibi berkata supaya aku tidak terlalu cepat. Sampai disana aku harus menunggu bibi, karena aku nggak mau meninggalkan motorku sendirian. Nanti kalau ada apa-apa gimana?? Kan kasihan tuh motor... (Dengan nada sopran + setting yang sengaja didramatisir...)
Selama penantianku itu, aku terus duduk diatas motorku. Mungkin saja bila aku turun, akan ada tukang parkir datang dan menagihkan pajak retribusi... hehe tidak dipungkiri lagi aku memang orang yang sangat amat hemat....
Karena letak nongkrongku ada di tepi jalan, tentu aku bisa melihat semua aktifitas manusia pagi itu... Ada seorang ibu yang menjajakan barang dagangannya dan yang dijual rupanya adalah daging ayam... Pantas saja sejak tadi aku lihat, dia terus saja mengacung acungkan pisaunya kearahku... (cleguk...)
Selain itu, ada juga pengrajin anyaman bambu. Penganyam bambu itu ada dua orang. Keduanya laki-laki paruh baya dan kelihatan sudah sangat ahli dalam mengatasi bambu-bambu itu supaya jadi anyaman yang berkualitas pasar... (Karena jualannya memang dipasar)...
Laki-laki pertama, memotong satu per satu bambu yang masih utuh menjadi potongan-potongan kecil... sedangkan laki-laki kedua, mengolah potongan-potongan bambu itu supaya dapat di anyam dalam proses selanjutnya nanti...
Dari keduanya tampak sebuah kerja sama yang solid dan mereka tidak pernah merasa kurang atau lebih atas temannya yang lain, semuanya saling melengkapi...
Di lain sisi, hubungan persaudaraan yang kuat dan masih terasa kental diantara mereka adalah sikap saling menghormati diantara para pedagang dan para konsumen. Para pedagang yang pada umumnya telah berumur dan para konsumen yang juga telah berumur, menjadikan semuanya berjalan selaras.
Sepertinya hal itu pulalah yang perlu dicontoh oleh para petinggi-petinggi bangsa ini. Banyak diantara mereka (Para petinggi bangsa) yang mulai mengesampingkan adab adab kesopanan. Seperti contoh langsung menuduh tanpa ada bukti yang belum jelas, berkata-kata yang tak layak meskipun itu dalam sidang umum...!!! Hal-hal ini pula yang diikuti para kaum intelektual kita (mahasiswa). Mereka turun ke jalan dan berkoar-koar tanpa mengerti apa yang sedang mereka koarkan...
Setelah bibi menemukan apa yang dia cari, langsung terbayangkan lele goreng yang siap disantap nanti siang. Langsung saja aku menancap gas sedalam-dalamnya dan lagi-lagi bibi berteriak (tadi aku hanya berpikir paling hanya perintah untuk memperlambat jalan motorku tapi ternyata...)
MAS DION!! IKAN LELENYA KETINGGALAN BARENG BELANJAAN YANG LAIN...!!!
Waduh ternyata aku terlalu cepat menjalankan motorku tanpa memperhatikan kalau semua belanjaan belum dinaikkan ke atas motor...
Komentar
Posting Komentar
Komentar Anda merupakan sumber saya menuju tulisan yang lebih baik.