Langsung ke konten utama

PERINGATAN 100 HARI PEMERINTAHAN SBY II

Kamis, 28 Januari 2010 kemarin masa Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah memasuki 100 hari. Hari itu disambut dengan demo massa dari kalangan petani, buruh, masyarakat umum hingga mahasiswa. Demo massa dilakukan di berbagai daerah di tanah air dan beberapa titik di Ibukota Jakarta. Para pendemo umumnya menyuarakan bahwa pemerintahan 100 hari Presiden Yudhoyono telah gagal.

Pada umumnya para pendemo menyuarakan akan kegagalan pelaksanaan program 100 hari. Mereka menunjuk dua hal utama yaitu kasus perseteruan Polri dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kasus bailout Bank Century. Kedua kasus itu dianggap memiliki pengaruh besar terhadap pemerintahan Presiden Yudhoyono jilid 2 ini. Menurut data hasil survei LSI ( Lembaga Survei Indonesia ), popularitas SBY mengalami penurunan di mata publik, walau hanya turun beberapa digit dan dinilai belum memiliki pengaruh yang berarti yakni dari 70% turun ke 65%.

Kedua kasus besar itu, Polri Vs KPK dan Kasus Bank Century, secara tidak langsung telah mengalihkan sebagian besar perhatian pemerintah terhadap program 100 hari yang telah dicanangkan sebelumnya. Program 100 hari memiliki 65 program dan 15 diantaranya adalah program prioritas, seperti program penentasan kemiskinan, menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan, melanjutkan proses demokratisasi, penegakan hukum dan pemberantasan korupsi, dll. Kelima belas program tersebut dianggap belum maksimal dan masih jauh dari harapan.

Banyak kalangan yang menggugat bahwa penciptaan lapangan pekerjaan masih sangat minim dan memerlukan perhatian serius pemerintah. Apalagi Indonesia akan menandatangani kerja sama pasar bebas dengan Cina. Mengetahui hal tersebut, banyak kalangan yang memprotes terhadap kerja sama tersebut karena dinilai akan semakin menyengsarakan rakyat.

Sektor transportasi publik juga menjadi sorotan. Masih banyak kita temui kecelakaan-kecelakaan lalu lintas yang sampai merenggut korban jiwa. Salah satu faktor penyebabnya adalah kurang baiknya fasilitas pendukung dalam alat transportasi tersebut. Kita ambil contoh keadaan kereta api kita. Untuk kelas ekonomi masih sangat jauh dari kata nyaman. Penumpang harus berdesak-desakan dan suasana didalam gerbong yang terkesan kumuh. Padahal kereta api merupakan salah satu alat transportasi rakyat yang masih dapat dijangkau oleh berbagai kalangan khususnya kalangan menengah kebawah (untuk kelas ekonomi).

Sebenarnya masih banyak permasalahan yang ada di negeri ini, selain kedua masalah diatas. Saking banyaknya hingga tak bisa dihitung satu per satu. Yang diperlukan saat ini adalah kesadaran dari berbagai masyarakat. Misalnya kesadaran masyarakat dalam menggunakan fasilitas-fasilitas umum seperti alat-alat transportasi. Apabila masyarakat telah sadar maka akan semakin membantu pemerintah dalam menuntaskan program-program yang telah ada. Dalam bidang ketersediaan lapangan pekerjaan, para generasi muda dituntut untuk mampu menciptakan sebuah inovasi-inovasi baru dalam berbagai bidang kehidupan, yang nantinys dapat meningkatkan tingkat kesejahteraan hidupnya. Menjadi manusia yang terus maju dan tidak hanya mengeluh terhadap kondisi yang ada.

Peringatan 100 hari pemerintahan Presiden SBY diharapkan mampu menjadi sebuah titik tolak kemajuan bangsa untuk lima tahun kedepan. Tentunya dengan segenap dukungan masyarakat. Masyarakat yang mampu memberikan solusi terhadap semua permasalahan yang sedang dihadapi bangsa ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini